PRAKTIKUM
MIKROKONTROLER
KENDALI
MOTOR DC MENGGUNAKAN PWM
Disusun
Oleh
Khairinnisa Siregar ( 16507134042)
TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
A. Tujuan
Setelah melakukan praktik mahasiswa diharapkan dapat:
1.
Memahami kerja dari PWM
2.
Menguasai pengontrolan motor DC menggunakan PWM
B. Dasar
Teori
PWM (Pulse Width Modulation) atau modulasi
lebar pulsa adalah salah satu keunggulan Timer/Counter
yangterdapat pada Atmega8535. Ketiga jenis Timer/Counter
pada Atmega8535 dapat menghasilkan pulsa PWM. Pulsa PWM adalah sederetan
pulsa yang lebar pulsanya dapat diatur. Pulsa PWM berfungsi mengatur kecepatan
motor DC, mengatur gelap terang LED dan aplikasi lainnya. PWM adalah Timer mode Output Compare yang canggih.
Mode PWM Timer juga dapat mencacah
turun yang berlawanan dengan mode Timer lainnya
yang hanya mencacah naik. Pada mode PWM tersebut, Timer mencacah naik hingga
mencapai nilai TOP, yaitu 0xFF (255) untuk PWM 8 bit dan 0x3FF (1023) untuk PWM
10 bit. Timer/Counter 0 hanya
memiliki PWM 8 bit, sedangkan pada Timer/Counter
1 memiliki 9 bit dan PWM 10 bit, dan Timer/Counter
2 memiliki PWM 8 bit.
Pemilihan
mode PWM diseting melalui bit COM01 dan bit COM00pada register TCCR. Saat COM00
clear dan COM01 set, pin OC0 clear sat timer mencacah diatas Compare Match dan pin OC0 set saat timer
mencacah dibawah Compare Match atau non-inverting PWM. Kebalikannya, saat
COM00 set dan COM01 juga KENDALI MOTOR DC set, maka pin OC0 set saat timer mencacah dibawah Compare Match atau disebut juga inverting PWM. Agar lebih jelas,
perhatikan gambar berikut.
Gambar 2. Hasil pulsa PWM
Fasilitas
timer mikrokontroler digunakan untuk pengaturan PWM. Berikut ini pengujian
fungsionalitas mikrokontroler Atmega 16 dalam membangkitkan PWM. Penggunanan
PWM menggunakan fasilitas overflow
pada timer/counter 1.
C. Alat
dan Bahan
1.
Modul AVR Atmega8535/8/16/32
2.
PC (Personal
computer)/laptop
3.
Jumper
4.
Power supply 5-12V
5.
CRO
D. Skema
Rangkaian
E. Langkah
Kerja
1.
Buatlah alat dan
bahan seperti rangkaian di atas;
2.
Buatlah program seperti yang tertulis berikut, uji
cobakan/simulasikanlah di Proteus lalu coba pada hardware nyata;
3.
Cobalah list program berikut;
/*****************************************************
This program was produced
by the
CodeWizardAVR V2.05.0
Evaluation
Automatic Program
Generator
© Copyright 1998-2010
Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l. http://www.hpinfotech.com
Project : PWM
Version :
Date : 3/12/2014
Author : MUSLIKHIN, for evaluation and
non-commercial use only Company : UNY Comments:
Chip type : ATmega16
Program type : Application
AVR Core Clock frequency:
8.000000 MHz
Memory model : Small
External RAM size : 0
Data Stack size : 256
*****************************************************/
#include <mega16.h>
#include <delay.h>
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
#include <alcd.h>
// Declare your global
variables here int SigA,SigB; char
MA[12]; char MB[12];
void main(void)
{
// Declare your local
variables here
// Input/Output Ports
initialization
// Port A initialization
// Func7=In Func6=In
Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In
Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T
State5=T State4=T State3=T State2=T
State1=T State0=T
PORTA=0xFF; DDRA=0x00;
PORTB=0x00;
DDRB=0x00;
PORTC=0x00; DDRC=0x00;
PORTD=0x00;
DDRD=0xFF; //0X30
TCCR0=0x00;
TCNT0=0x00;
OCR0=0x00;
TCCR1A=0xA1;
TCCR1B=0x01;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
MCUCR=0x00;
MCUCSR=0x00;
// Timer(s)/Counter(s)
Interrupt(s) initialization
TIMSK=0x00;
// USART initialization
// USART disabled
UCSRB=0x00;
// Analog Comparator
initialization
// Analog Comparator: Off
// Analog Comparator Input
Capture by Timer/Counter 1: Off
ACSR=0x80;
SFIOR=0x00;
// ADC initialization
// ADC disabled
ADCSRA=0x00;
// SPI initialization
// SPI disabled
SPCR=0x00;
// TWI initialization
// TWI disabled
TWCR=0x00;
// Alphanumeric LCD
initialization
// Connections specified
in the
// Project|Configure|C
Compiler|Libraries|Alphanumeric LCD menu:
// RS - PORTC Bit 2
// RD - PORTC Bit 1
// EN - PORTC Bit 3
// D4 - PORTC Bit 4
// D5 - PORTC Bit 5
// D6 - PORTC Bit 6
// D7 - PORTC Bit 7
// Characters/line: 16
lcd_init(16);
While
(1)
{
// Place your code here lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("MOT1="); lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("MOT2="); PORTD.0=1; //Motor 1 Maju
PORTD.1=0;
PORTD.3=1; //Motor 2 Mundur
PORTD.4=0;
if(PINA.0==0){SigA++;} //Jika pushbutton M1_DW ditekan naikan
kecepatan motor 1
if(PINA.1==0){SigA--;} //Jika
pushbutton M1_UP ditekan turunkan kecepatan motor 1
if(PINA.2==0){SigB++;} //Jika pushbutton M2_DW ditekan naikan kecepatan motor 2
if(PINA.3==0){SigB--;} //Jika pushbutton M2_UP
ditekan turunkan kecepatan
motor 2 lcd_gotoxy(5,0); itoa(SigA,MA);
lcd_puts(MA); //Tampilkan nilai kecepatan
Motor 1 lcd_gotoxy(5,1); itoa(SigB,MB);
lcd_puts(MB); //Tampilkan nilai kecepatan Motor 2
OCR1A=SigA;
OCR1B=SigB;
} }
4.
Cobalah percobaan diatas, hubungkan pin OC1A dan OC1B ke
CRO, tekanlah tombol M1_UP dan M1_DW amati perubahan lebar pulsa yang ada di
CRO, buatlah kesimpulan dari hasil praktik saudara.
5.
Tugas, buatlah program PWM yang dikendalikan dari sebuah
potensiometer yang dihubungkan ke ADC(0)
6.
Tuliskan hasil praktikum anda sesuai format dan simpulkan
hasilnya.
F. Hasil
dan Analisa
Gambar dibawam ini merupakan Hasil
rangkaian setelah disimulation
Analisa : dari praktikum
yang dilakukan dapat dianalisa bahwa semakin
besar duty cycle pulsa kotak, maka semakin lama pula posisi
logika high. Jika motor diatur agar berjalan ketika diberi
logika high, maka jika memberi pulsa seperti pada gambar
diatas maka motor akan berada pada
kondisi “nyala-mati-nyala-mati” sesuai dengan bentuk pulsa tersesebut. Semakin
lama motor berada pada kondisi “nyala” maka semakin cepat pula kecepatan motor
tersebut. Motor akan berputar dengan kecepatan maksimum jika mendapat pulsa
dengan duty cycle 100%. Dengan kata lain motor mendapat logika high terus
menerus. Dengan mengatur besarnya duty cycle pulsa kotak
kita dapat mengatur banyaknya logika high yang diberikan
pada motor, dengan kata lain mengatur lamanya waktu motor untuk berputar dalam
satu periode pulsa. Jika lamanya waktu motor untuk berputar dalam satu periode
pulsa ini berubah maka kecepatan purtaran motor juga akan berubah, sesuai
dengan duty cycle atau waktu motor untuk berputar dalam satu
periode pulsa.
G. Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan dapat
disimpulkan :
1. Teknik PWM untuk pengaturan kecepatan motor
adalah, pengaturan kecepatan motor dengan cara merubah-rubah besarnya duty
cycle pulsa. Pulsa yang yang berubah ubah duty cycle-nya
inilah yang menentukan kecepatan motor. Besarnya amplitudo dan frekuensi pulsa
adalah tetap, sedangkan besarnya duty cycle berubah-ubah
sesuai dengan kecepatan yang diinginkan, semakin besar duty cylce maka
semakin cepat pula kecepatan motor, dan sebaliknya semakin kecil duty
cycle maka semakin pelan pula kecepatan motor.
2. Untuk menampilkan hasil rangkaian setelah
disimulation pertama kali harus memperhatikan rangkaian apakah masih ada yang
kurang atau yang salah kemudian baru membuat program pada AVR.
Komentar
Posting Komentar